Blog
“Garis hidupnya bukan urusanmu. Dan bukan tugasnya untuk menanggung luka dari pencapaianmu”
“Sudah di ujung tanduk ” katanya
Mereka pikir tugas akhir hanyalah sebuah tugas yang sama dengan tugas-tugas layak sebelumnya
Pendahuluan lalu latar belakang yang di kira sama dengan Makalah yang sering di tugaskan pada saat semester muda dulu.
Apalagi di sambung dengan sebuah pembahasan.
Tugas akhir tahun ini memang tak hanya berpacu pada “sekripsi” saja. banyak hal, banyak peluang yang berpotensi menjadi tugas akhir, padahal di balik hal tersebut kesulitan itu punya masing-masing dan tak memandang apa yang di kerjakan.
“Kamu enak yah” kata yang selalu aku dengan berulang-ulang dari mulut yang berbeda-beda, lagi-lagi padahal kesulitan itu ada di setiap masing-masing proses
Tidak ada yang benar-benar sampai pada tujuan,
Kita semua sedang dalam perjalanan,
Sulitmu disimpan sendiri,
Begitu juga sulitnya mereka.
Apalagi aku.
“Sekedar mengingatkan” kata Dosen pembimbing
Kata yang bermakna ganda,
Benar mengingatkan saja atau
Memaksa mereka menuruti yang menurutnya benar.
Kembali lagi pada pencapaian dan kesulitan-kesulitannya.
Kadang kita merasa terasingkan,
Diantara banyaknya pencapaian orang.
Kabar baiktentang keberhasilan, rasanya seperti jadi kegagalan pendengar.
Padahal bukanlah pencapaian yang menjadi ukuran dari keberhasilan, setiap yang berkarya
Setiap orang punya masa
Dan setiap masa ada orangnya.
Garis hidupnya bukan urusanmu.
Dan bukan tugasnya untuk menanggung luka dari pencapaianmu
Alih-alih dapat menyelesaikan tugas akhir lebih awal, atau mengambil mata kuliah akhir “sekripsi” lebih awal, bukan lah tolak ukur dari sebuah pencapaian
Semua punya waktu dan estimasinya masing -masing
Penulis : sufyanwahyudi